Jumat, 13 Januari 2012

AIR HEKSAGONAL DAN AIR BEROKSIGEN

ALMARHUM DR. Mu SHIK JHON, ahli struktur air Korea Selatan pernah melakukan riset terhadap penduduk Himalaya, Pa­kistan Utara, dan Okinawa yang dikenal memiliki harapan hidup tinggi alias awet muda. Ternyata air minum sehari-hari mereka adalah Air Heksagonal yang ukuran molekulnya kecil, sekitar70-80 Hz (airmi­num biasa besar molekulnya 100 Hz lebih). Penuaan terjadi karena semakin berkurangnya Air Heksagonal dalam tubuh kita. Pada da­sarnya Air Heksagonal sarna dengan air biasa yang kita konsumsi setiap hari. Hanya saja Air Heksagonal membentuk satuan kelom­pok molekul terkecil dan stabil, sehingga mudah terserap masuk ke dalam sel tubuh. Manfaatnya, dehidrasi terhindari dan racun yang mengendap dalam tubuh terbuang, proses penyembuhan penyakit jadi lebih cepat seiring meningkatnya kinerja obat yang diminum.


Dalam keseharian, Air Heksagonal dapat ditemui di air terjun atau air mengalir yang masih segar, alami dan mengandung banyak larutan oksigen. Air dengan struktur heksagonal ini bisa dijumpai pada air dingin (pemanasan merusak struktur molekul air tersebut). Air mineral yang kita minum setiap hari memang sehat, namun alangkah baiknya jika air itu mengandung banyak mineral dan oksigen yang larut di dalamnya, struktur molekulnya kecil tetapi sedikit alkalin.


Air merupakan rangkaian molekul H2O yang terbentuk karena adanya sejumlah gaya yang memungkinkan molekul H2O mem­bentuk formasi yang khas. Pada air biasa (juga pada air beroksigen) lima molekul H2O berkelompok membentuk formasi pentagonal (segi lima). Selanjutnya kelompok-kelompok tersebut membentuk rang­kaian berupa air seperti yang kita jumpai sehari-hari. Yang mem­bedakan Air Heksagonal dengan air biasa dan air beroksigen adalah formasi kelompok molekul H2O-nya. Pada Air Heksagonal, enam molekul H2O berkelompok membentuk formasi heksagonal (segi . enam). Fenomena ini terjadi karena air dipengaruhi oleh magnet dan radiasi elektrik tertentu (gelombang panjang inframerah).


Terkait perbedaan struktur tersebut, air dikelompokkan menjadi dua jenis:


1. BOUNDING WATER


Bounding water yaitu air dengan formasi rangkaian molekul HP yang cenderung membentuk kelompok besar dan tidak stabil. Air ini biasanya membentuk formasi pentagonal, antara lain terdapat pada air botolan (H2O) 36-46, air keran (HP) 50-60, air tanah (H2O) 70-80, serta air rebusan (H2O) 200-300.


2. CLUSTERED WATER
Sehari-hari kita hanya membedakan air dalam bentuk cair (air), padat (es), dan gas (uap). Secara kimiawi semuanya disebut air. Satu molekul air (H2O) berupa dua atom hidrogen (H) yang diikat oleh satu atom oksigen (0). Ketiganya terikat dalam bentuk kaku, menyerupai huruf V bersudut 104,5 derajat. Atom 0 berada di bagian sudut huruf V, sedangkan masing-masing H berada di ujung kedua kakinya. Dalam setetes air terkandung miliaran molekul air yang berjejalan dan terus bergerak secara acak dalam kondisi tak beratur­an. Dalam keadaan tertentu, molekul-molekul air ini berbaris tertib, misalnya dalam keadaan padat sebagai es atau salju.


Dalam bentuk es, setiap enam molekul bergandeng tangan lewat ikatan hidrogen, membentuk suatu watercluster yang berstruk­tur cincin segienam (heksagonal). Bisa juga molekul air tersebut "dipaksa" bergandeng tangan dengan bantuan kekuatan medan magnet dan sinar inframerah, sehingga membentuk struktur heksa­gonal (molekul air memiliki sifat-sifat elektrik dan magnetik). Karena berbentuk segienam, di antara enam molekul itu terdapat ruang kosong, yang ukurannya lebih besar dari ukuran molekul air itu sendiri. Itulah sebabnya ketika membeku, air memuai karena memakan ruang lebih besar. Di ruang ini molekul oksigen terjebak dan tak bisa meloloskan diri. Hasilnya, struktur Air Heksagonal mengandung jumlah oksigen lebih banyak dibanding struktur air biasa.


Logikanya, jika suhu air dinaikkan, kecil pula oksigen yang terlarut. Masalahnya kenaikan suhu membuat gerakan molekul air lebih cepat, sehingga menghancurkan struktur heksagonal dan melepaskan oksigen yang terperangkap. Sebagai gambaran, pada suhu 30°C, kelarutan oksigen akan turun separuh dibanding pada es. Itulah sebabnya minum air es terasa lebih segar dibanding air hangat, karena kandungan oksigen dalam air es lebih tinggi. Titik kritis akan terjadi pada suhu 100°C di mana tidak ada lagi oksigen yang terlarut atau dengan kata lain, manfaat Air Heksagonal sebagai pembawa oksigen akan tinggal cerita jika digunakan dengan cara dimasak.


Air Heksagonal memang sangat labil, karena menentang struktur alami air. Selain rentan suhu, ia juga bisa terurai selama masa penyimpanan atau saat dipasarkan dalam kemasan siap mi­num. Disarankan, Air Heksagonal diminum kurang dari 20 menit sejak disiapkan, atau disimpan dalam lemari es bersuhu 8°C serta terhindar dari cahaya matahari langsung. Selama masa penyimpanan, sangat mungkin Air Heksagonal berubah menjadi air biasa. Masalahnya, hal ini tidak bisa diuji langsung oleh konsumen.

. Pembuatan Air Heksagonal membutuhkan campur tangan energi yang dipaksakan, misalnya energi magnetik atau getaran yang bisa berdampak dilepaskannya banyak radikal bebas. Namun, tidak berarti Air Heksagonal yang terurai pasti berbahaya buat kesehatan.


MENGUJI AIR HEKSAGONAL

Cara praktis untuk mengetahui apakah air tersebut heksagonal atau bukan, adalah dengan menggunakan kecap asin. Sediakan 2 buah gelas kaca dan masukkan 4 sendok makan kecap asin ke masing-masing gelas. Gelas pertama rendam pada mangkok yang berisi air biasa. Gelas kedua rendam pada mangkok berisi Air Heksagonal. Setelah dibiarkan selama 30 menit, kecap asin yang ditempatkan pada Air Heksagonal berkurang rasa asinnya. Sementara, pada air biasa rasa asinnya tetap. Perbedaan ini disebabkan karena Air Heksagonal membentuk kelompok kecil sehingga lebih mudah menembus dinding gelas kaca (melalui proses osmosis) dan ber­campur dengan kecap asin yang ada di dalamnya.


MANFAAT AIR HEKSAGONAL

Sitat Air Heksagonal yang membentuk kelompok kecil (H2O)6 dan stabil sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia. la lebih mudah masuk ke dalam sel, mengaktitkan proses metabo lisme sel, dan menghasilkan lebih banyak energi. Selain itu, Air Hek­sagonal lebih efektif melarutkan dan membuang zat sisa metabo­lisme yang bersifat racun bagi tubuh. Cairan tubuh manusia terdiri atas tiga golongan. Porsi terbesar yaitu Air Heksagonal menempati 62 persen, air pentagonal 24 persen dan sisanya yang 14 persen berbentuk tetrahedral yang terkait satu sarna lainnya membentuk rantai. Penurunan volume Air Heksagonal dalam cairan sel tubuh hingga 50-60 persen bisa menyebabkan kematian.


Bahan pengawet dan pewarna makanan, antibiotik, logam berat p'ada ikan tercemar, residu pestisida pada buah dan sayuran, radiasi, alkohol, stres serta depresi dapat merusak Air Heksagonal dan meningkatkan volume air pentagonal di dalam cairan sel tubuh. Bahkan, faktor-faktor tersebut bisa secara langsung memicu terbentuknya sel kanker. Apabila sel kanker ini mati, pengaruhnya bagi tubuh tidak berbahaya. Tetapi jika sel tersebut tetap hidup, ia akan mempengaruhi sel lainnya, sehingga kanker makin meluas. Keberadaan Air Heksagonal sangat positif bagi kesehatan. la dapat meningkatkan kualitas cairan sel tubuh, memberikan lebih banyak energi pada sel, membantu melindungi inti sel dari zat sisa metabo­lisme, meningkatkan kemampuan sel menetralisir dan membuang toksin, meningkatkan kandungan oksigen dan daya serap terhadap zat gizi, serta meningkatkan kemampuan sel untuk memperbaiki diri. Meskipun Air Heksagonal memiliki kelebihan dibanding air biasa, namun ia bukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit. Air tersebut hanya mendukung terciptanya kesehatan yang lebih opti­mal sehingga tubuh mampu melindungi diri dari ancaman penyakit.


AIR BEROKSIGEN

Air beroksigen adalah air minum yang dibuat secara khusus,dengan tekanan dan suhu tertentu, yang memungkinkan air tersebut mampu menangkap oksigen lebih banyak. Lahirnya produk ini disebabkan manusia membutuhkan air minum sehat, bukan sekadar penghilang dahaga. Air memiliki fungsi fisiologis yang sangat penting dalam kesehatan. Sekitar 70 persen bobot orang dewasa berupa air, sehingga implikasinya terhadap kesehatan cukup signifikan. Jadi, apabila air yang kita konsumsi berkualitas buruk, kesehatan kita menurun, sebaliknya jika air yang kita konsumsi berkualitas baik, kesehatan kita pun meningkat.


Tubuh manusia tidak dapat menyimpan oksigen sebagai cadangan untuk dimanfaatkan di kemudian hari. Zat asam ini dikonsumsi dan diproses oleh sel tubuh secepat sistem pernapasan menyerap oksigen dari udara. Dengaln minum air beroksigen, kebutuhan zat asam saat itu juga dapat terpenuhi. Lewat teknologi, molekul oksigen diikatkan pada molekul air biasa. Selanjutnya, air yang sudah ditempeli oksigen itu dikemas dalam keadaan mampat bertekanan. Dengan proses ini bisa diperoleh kadar oksigen 80 ppm (8 mg oksigen/100 9 air).

Air beroksigen dalam kemasan botol memang praktis. Tinggal buka tutupnya, langsung diminum isinya. Air beroksigen mampu meningkatkan suplai oksigen ke setiap sel tubuh, melarutkan zat gizi dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. la merangsang kelangsungan hidup sel, mengatur suhu tubuh, serta melarutkan bahan-bahan berbahaya dan zat buangan ke luar tubuh. Efektivitas berbagai fungsi tersebut dipengaruhi oleh kualitas air itu sendiri, kondisi kesehatan tubuh, interaksi dengan zat gizi lain, serta antibiotik dan obat-obatan. Dan yang penting, kita tidak boleh menyimpan air beroksigen dalam waktu yang lama. Masalahnya air tersebut akan berubah kembali menjadi air biasa, walaupun disimpan dalam botol tertutup. Seperti diketahui oksigen dapat menembus botol kemasan plastik (polimer) yang berpori halus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar