Jumat, 13 Januari 2012

TB ( TUBERCULOSIS )

TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah penyakit keturunan, dan TB dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, lengkap dan teratur.

Penyakit ini dapat menyerang bukan saja pada dewasa, anak-anak bahkan bayi tergolong rentang terhadap penyakit ini sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, kualitas gizi yang buruk, dan orang dewasa penderita TB sebagai sumber penular merupakan salah satu penyebab anak-anak rentan terhadap infeksi TB.

Berdasarkan organ yang terserang. TB dapat dibedakan menjadi :

1. TB Paru, umumnya lebih banyak dijumpai.

2. TB Ekstra Paru, khususnya TB kelenjar getah bening sering dijumpai, yang paling sering terinfeksi adalah kelenjar getah bening di daerah leher, ketiak maupun lipatan paha.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, Indonesia termasuk peringkat ketiga setelah India dan China dalam jumlah penderita diantara 22 negara dengan masalah TB terbesar di dunia.





BAGAIMANA PENULARAN TB

Penderita TB dapat menularkan penyakitnya pada saat bersin atau batuk, bakterj tersebar ke udara melalui percikan dahak dan dapat bertahan di udara pada suhu kamar dalam beberapa jam. Individu di sekitar dapat terinfeksi apabila dahak yang emngandung bakteri tersebut terhirup dalam saluran pernafasan.

Umumnya bakteri ini menyerang organ paru-paru dan sebagian kecil pada organ tubuh lainnya. Bakteri ni di paru-paru berkembang biak membentuk kelompok sehingga jaringan paru-paru mengalami peradangan. Dari hasil pemeriksaan rogent thorax, akan terlihat sebagai bercak-barcak putih.



APASAJA GEJALA KLINIS TB

Gejala klinis TB adalah :

-Batuk berdahak + / - 3 minggu atau lebih (tidak sembuh setelah pengobatan penyebab batuk lainnya),

-Batuk darah atau pernah batuk darah,

-Demam lama atau berulang tanpa sebab jelas,

-Sesak napas dan nyeri dada,

-Berat badan terus turun tanpa sebab jelas dan tidak naik meski sudah mengkonsumsi gizi yang baik, .

-Rasa kurang enak badan,

-Berkeringat malam walau tanpa kegiatan,

-Pembesaran kelenjar limfe (seringkali didaerah leher, ketiak, lipatan paha).



BAGAIMANA MENDIAGNOSA TB


Untuk mendiagnosa TB harus dilakukan pemeriksaan dahak dengan miskroskop. seorang dipastikan menderita TB bila dalam dahaknya terdapat kuman TB.
Dahak yang diambil adalah dahak sewaktu-Pagi-Sewaktu :
1. Pada waktu datang pertama kali untuk periksa ke unit pelayanan kesehatan, disebut daha,k 5ewaktu pertama (S),
2. Dahak diambil pada pagi hari berikutnya segera setelah bangun tidur, kemudian dibawa dan diperiksa di unit pelayanan kesehatan, disebut dahak Pagi (P).
3. Dahak diambil di unit pelayanan kesehatan pada saat penyerahan dahak pagi, disebut dahak sewaktu kedua (S).
Pemeriksaan Penunjang :
@ Tes mantoux / tuberkuli
Dilakukan dengan menyuntikkan PPD pada daerah kulit lengan bawah. Dinilai berdasarkan timbulnya reaksi alergi setelah penyuntikan PPD tersebut, hasil positif ditandai timbulnya warna kemerahan disertai penebalan pada kulit di daerah bekas suntikkan (diameter +/- 10mm atau lebih).
@ Laju endap darah
Pemeriksaan dilakukan melalui darah. Pemeriksaan ini tidak khusus untuk TB saja, tetapi juga untuk penyakit infeksi lainnya. Nilai pemeriksaan umumnya meningkat
@ Fungsi hati (`Ssgot`/sgpt`)
Untuk mengetahui efek samping pemakaian obat TB, mengingat obat-obat TB berpotensi merusak sel-sel hati.
@ Rontgent thorax
Merupakan pemeriksaan umum dilakukan untuk TB, ditandai adanya bercak putih di paru. Juga untuk mengetahui luas jaringan paru yang telah rusak dan ringan beratnya TB yang diderita.

BAGAIMANA PENGOBATAN TB

TB diobati dengan dua tahap pengobatan, yaitu : tahap awal (intensif) dan tahap lanjutan, lama pengobatan 6-9 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadual berobat sampai dinyatakan sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal, sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan.Salah satu faktor berpengaruh pada keberhasilan pengobatan TB adalah kesadaran penderita selama proses pengobatan yakni motivasi hidup sehat dan kepatuhan pemakaian obat.

Banyak penderita yang tidak patuh terhadap pengobatan, misalnya disebabkan jangka waktu pengobatan yang relatif lama, jumlah obat cukup banyak, dan ukuran obat relatif besar.Penderita TB yang telah menjalani terapi 2 bulan, akan menunjukan perbaikan gejala klinis, namun banyak penderita yang berfikir bahwa gejala klinisnya sudah tidak ada, menganggap sudah sembuh. Penghentian dari jangka waktu seharusnya dapat menimbulkan resistensi terhadap obat TB dan pada akhirnya menimbulkan kerugian bagi penderita dan lingkungan terutama individu yang rentang

Penderita TB membutuhkan makanan yang mengandung banyak protein untuk mempercepat perbaikan sel-sel yang rusak dan jaringan yang rusak karena TB. Makanan tinggi protein ini diperlukan untuk membantu obat TB bekerja efektif dalam tubuh. Untuk bisa sampai ke jaringan, obat harus berikatan dengan senyawa albumin (salah satu kandungan dalam protein) untuk dapat bekerja sampai ke sel-sel jaringan tubuh yang rusak ,untuk memperbaikinya. Bila kandungan protein kurang, albumin kurang, proses penyembuhan terhambat.

Pengobatan TB pada anak sama dengan pada dewasa, yakni membutuhkan waktu 6-9 bulan. Sama seperti pada dewasa , pada anak-anak pun tanda terinfeksi bakteri ini dapat dilihat dari pemeriksaan rogent thorax yang ditandai bercak putih. Jika diobati dengan tepat dan segera, disertai perbaikan gizi anak, bercak tersebut akan berkurang bahkan hilang dalam waktu 6-9 bulan, bila tidak, maka kerusakan jaringan paru-paru akan meluas, dan lebih jauh dapat menimbulkan batuk berdahak serta kematian pada anak.

Mengurangi resiko terinfeksi TB dapat dilakukan dengan upaya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan, misalnya : mengatur rumah agar memperoleh cahaya matahari karena bakteri ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, mengkonsumsi makanan bergizi, tidak meludah /bersin/batuk sembarangan.

Beberapa hal yang perlu dipahami penderita TB, antara lain:
1. Pemakaian obat yang cukup lama (6-9 bulan).
2. Kepatuhan mengkonsumsi obat sangat berpengaruh terhadap kesembuhan,
3. Pengobatan dipengaruhi pula oleh konsumsi gizi yang baik khususnya protein,
4. Masalah lingkungan tempat tinggal penderita yang sehat dan kebisaan hidup sehat.

Pengobatan segera, kepatuhan selama proses pengobatan, dan menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan, merupakan langkah¬langkah yang dapat kita lakukan dalam memutus penularan TB di lingkungan sekitar kita.

APA AKIBATNYA BILA MINUM OBAT TIDAKTERATUR

Bila minum obat tidak teratur akan mengakibatkan:
@ Penyakit tidak akan sembuh bahkan menjadi lebih kuat,
@ Penderita tetap dapat menularkan penyakitnya pada orang lain,.
@ Penyakit menjadi semakin sukar diobati karena ada kemungkinan bakteri TB menjadi kebal, sehingga diperlukan obat yang lebih kuat dan lebih mahal. Obat untuk kuman yang kebal tidak tersedia di semua fasilitas kesehatan,
@ Perlu waktu lebih lama untuk sembuh,
@ Penderita dapat juga menularkan kuman yang sudah kebal obat pada orang lain.

AIR HEKSAGONAL DAN AIR BEROKSIGEN

ALMARHUM DR. Mu SHIK JHON, ahli struktur air Korea Selatan pernah melakukan riset terhadap penduduk Himalaya, Pa­kistan Utara, dan Okinawa yang dikenal memiliki harapan hidup tinggi alias awet muda. Ternyata air minum sehari-hari mereka adalah Air Heksagonal yang ukuran molekulnya kecil, sekitar70-80 Hz (airmi­num biasa besar molekulnya 100 Hz lebih). Penuaan terjadi karena semakin berkurangnya Air Heksagonal dalam tubuh kita. Pada da­sarnya Air Heksagonal sarna dengan air biasa yang kita konsumsi setiap hari. Hanya saja Air Heksagonal membentuk satuan kelom­pok molekul terkecil dan stabil, sehingga mudah terserap masuk ke dalam sel tubuh. Manfaatnya, dehidrasi terhindari dan racun yang mengendap dalam tubuh terbuang, proses penyembuhan penyakit jadi lebih cepat seiring meningkatnya kinerja obat yang diminum.


Dalam keseharian, Air Heksagonal dapat ditemui di air terjun atau air mengalir yang masih segar, alami dan mengandung banyak larutan oksigen. Air dengan struktur heksagonal ini bisa dijumpai pada air dingin (pemanasan merusak struktur molekul air tersebut). Air mineral yang kita minum setiap hari memang sehat, namun alangkah baiknya jika air itu mengandung banyak mineral dan oksigen yang larut di dalamnya, struktur molekulnya kecil tetapi sedikit alkalin.


Air merupakan rangkaian molekul H2O yang terbentuk karena adanya sejumlah gaya yang memungkinkan molekul H2O mem­bentuk formasi yang khas. Pada air biasa (juga pada air beroksigen) lima molekul H2O berkelompok membentuk formasi pentagonal (segi lima). Selanjutnya kelompok-kelompok tersebut membentuk rang­kaian berupa air seperti yang kita jumpai sehari-hari. Yang mem­bedakan Air Heksagonal dengan air biasa dan air beroksigen adalah formasi kelompok molekul H2O-nya. Pada Air Heksagonal, enam molekul H2O berkelompok membentuk formasi heksagonal (segi . enam). Fenomena ini terjadi karena air dipengaruhi oleh magnet dan radiasi elektrik tertentu (gelombang panjang inframerah).


Terkait perbedaan struktur tersebut, air dikelompokkan menjadi dua jenis:


1. BOUNDING WATER


Bounding water yaitu air dengan formasi rangkaian molekul HP yang cenderung membentuk kelompok besar dan tidak stabil. Air ini biasanya membentuk formasi pentagonal, antara lain terdapat pada air botolan (H2O) 36-46, air keran (HP) 50-60, air tanah (H2O) 70-80, serta air rebusan (H2O) 200-300.


2. CLUSTERED WATER
Sehari-hari kita hanya membedakan air dalam bentuk cair (air), padat (es), dan gas (uap). Secara kimiawi semuanya disebut air. Satu molekul air (H2O) berupa dua atom hidrogen (H) yang diikat oleh satu atom oksigen (0). Ketiganya terikat dalam bentuk kaku, menyerupai huruf V bersudut 104,5 derajat. Atom 0 berada di bagian sudut huruf V, sedangkan masing-masing H berada di ujung kedua kakinya. Dalam setetes air terkandung miliaran molekul air yang berjejalan dan terus bergerak secara acak dalam kondisi tak beratur­an. Dalam keadaan tertentu, molekul-molekul air ini berbaris tertib, misalnya dalam keadaan padat sebagai es atau salju.


Dalam bentuk es, setiap enam molekul bergandeng tangan lewat ikatan hidrogen, membentuk suatu watercluster yang berstruk­tur cincin segienam (heksagonal). Bisa juga molekul air tersebut "dipaksa" bergandeng tangan dengan bantuan kekuatan medan magnet dan sinar inframerah, sehingga membentuk struktur heksa­gonal (molekul air memiliki sifat-sifat elektrik dan magnetik). Karena berbentuk segienam, di antara enam molekul itu terdapat ruang kosong, yang ukurannya lebih besar dari ukuran molekul air itu sendiri. Itulah sebabnya ketika membeku, air memuai karena memakan ruang lebih besar. Di ruang ini molekul oksigen terjebak dan tak bisa meloloskan diri. Hasilnya, struktur Air Heksagonal mengandung jumlah oksigen lebih banyak dibanding struktur air biasa.


Logikanya, jika suhu air dinaikkan, kecil pula oksigen yang terlarut. Masalahnya kenaikan suhu membuat gerakan molekul air lebih cepat, sehingga menghancurkan struktur heksagonal dan melepaskan oksigen yang terperangkap. Sebagai gambaran, pada suhu 30°C, kelarutan oksigen akan turun separuh dibanding pada es. Itulah sebabnya minum air es terasa lebih segar dibanding air hangat, karena kandungan oksigen dalam air es lebih tinggi. Titik kritis akan terjadi pada suhu 100°C di mana tidak ada lagi oksigen yang terlarut atau dengan kata lain, manfaat Air Heksagonal sebagai pembawa oksigen akan tinggal cerita jika digunakan dengan cara dimasak.


Air Heksagonal memang sangat labil, karena menentang struktur alami air. Selain rentan suhu, ia juga bisa terurai selama masa penyimpanan atau saat dipasarkan dalam kemasan siap mi­num. Disarankan, Air Heksagonal diminum kurang dari 20 menit sejak disiapkan, atau disimpan dalam lemari es bersuhu 8°C serta terhindar dari cahaya matahari langsung. Selama masa penyimpanan, sangat mungkin Air Heksagonal berubah menjadi air biasa. Masalahnya, hal ini tidak bisa diuji langsung oleh konsumen.

. Pembuatan Air Heksagonal membutuhkan campur tangan energi yang dipaksakan, misalnya energi magnetik atau getaran yang bisa berdampak dilepaskannya banyak radikal bebas. Namun, tidak berarti Air Heksagonal yang terurai pasti berbahaya buat kesehatan.


MENGUJI AIR HEKSAGONAL

Cara praktis untuk mengetahui apakah air tersebut heksagonal atau bukan, adalah dengan menggunakan kecap asin. Sediakan 2 buah gelas kaca dan masukkan 4 sendok makan kecap asin ke masing-masing gelas. Gelas pertama rendam pada mangkok yang berisi air biasa. Gelas kedua rendam pada mangkok berisi Air Heksagonal. Setelah dibiarkan selama 30 menit, kecap asin yang ditempatkan pada Air Heksagonal berkurang rasa asinnya. Sementara, pada air biasa rasa asinnya tetap. Perbedaan ini disebabkan karena Air Heksagonal membentuk kelompok kecil sehingga lebih mudah menembus dinding gelas kaca (melalui proses osmosis) dan ber­campur dengan kecap asin yang ada di dalamnya.


MANFAAT AIR HEKSAGONAL

Sitat Air Heksagonal yang membentuk kelompok kecil (H2O)6 dan stabil sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia. la lebih mudah masuk ke dalam sel, mengaktitkan proses metabo lisme sel, dan menghasilkan lebih banyak energi. Selain itu, Air Hek­sagonal lebih efektif melarutkan dan membuang zat sisa metabo­lisme yang bersifat racun bagi tubuh. Cairan tubuh manusia terdiri atas tiga golongan. Porsi terbesar yaitu Air Heksagonal menempati 62 persen, air pentagonal 24 persen dan sisanya yang 14 persen berbentuk tetrahedral yang terkait satu sarna lainnya membentuk rantai. Penurunan volume Air Heksagonal dalam cairan sel tubuh hingga 50-60 persen bisa menyebabkan kematian.


Bahan pengawet dan pewarna makanan, antibiotik, logam berat p'ada ikan tercemar, residu pestisida pada buah dan sayuran, radiasi, alkohol, stres serta depresi dapat merusak Air Heksagonal dan meningkatkan volume air pentagonal di dalam cairan sel tubuh. Bahkan, faktor-faktor tersebut bisa secara langsung memicu terbentuknya sel kanker. Apabila sel kanker ini mati, pengaruhnya bagi tubuh tidak berbahaya. Tetapi jika sel tersebut tetap hidup, ia akan mempengaruhi sel lainnya, sehingga kanker makin meluas. Keberadaan Air Heksagonal sangat positif bagi kesehatan. la dapat meningkatkan kualitas cairan sel tubuh, memberikan lebih banyak energi pada sel, membantu melindungi inti sel dari zat sisa metabo­lisme, meningkatkan kemampuan sel menetralisir dan membuang toksin, meningkatkan kandungan oksigen dan daya serap terhadap zat gizi, serta meningkatkan kemampuan sel untuk memperbaiki diri. Meskipun Air Heksagonal memiliki kelebihan dibanding air biasa, namun ia bukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit. Air tersebut hanya mendukung terciptanya kesehatan yang lebih opti­mal sehingga tubuh mampu melindungi diri dari ancaman penyakit.


AIR BEROKSIGEN

Air beroksigen adalah air minum yang dibuat secara khusus,dengan tekanan dan suhu tertentu, yang memungkinkan air tersebut mampu menangkap oksigen lebih banyak. Lahirnya produk ini disebabkan manusia membutuhkan air minum sehat, bukan sekadar penghilang dahaga. Air memiliki fungsi fisiologis yang sangat penting dalam kesehatan. Sekitar 70 persen bobot orang dewasa berupa air, sehingga implikasinya terhadap kesehatan cukup signifikan. Jadi, apabila air yang kita konsumsi berkualitas buruk, kesehatan kita menurun, sebaliknya jika air yang kita konsumsi berkualitas baik, kesehatan kita pun meningkat.


Tubuh manusia tidak dapat menyimpan oksigen sebagai cadangan untuk dimanfaatkan di kemudian hari. Zat asam ini dikonsumsi dan diproses oleh sel tubuh secepat sistem pernapasan menyerap oksigen dari udara. Dengaln minum air beroksigen, kebutuhan zat asam saat itu juga dapat terpenuhi. Lewat teknologi, molekul oksigen diikatkan pada molekul air biasa. Selanjutnya, air yang sudah ditempeli oksigen itu dikemas dalam keadaan mampat bertekanan. Dengan proses ini bisa diperoleh kadar oksigen 80 ppm (8 mg oksigen/100 9 air).

Air beroksigen dalam kemasan botol memang praktis. Tinggal buka tutupnya, langsung diminum isinya. Air beroksigen mampu meningkatkan suplai oksigen ke setiap sel tubuh, melarutkan zat gizi dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. la merangsang kelangsungan hidup sel, mengatur suhu tubuh, serta melarutkan bahan-bahan berbahaya dan zat buangan ke luar tubuh. Efektivitas berbagai fungsi tersebut dipengaruhi oleh kualitas air itu sendiri, kondisi kesehatan tubuh, interaksi dengan zat gizi lain, serta antibiotik dan obat-obatan. Dan yang penting, kita tidak boleh menyimpan air beroksigen dalam waktu yang lama. Masalahnya air tersebut akan berubah kembali menjadi air biasa, walaupun disimpan dalam botol tertutup. Seperti diketahui oksigen dapat menembus botol kemasan plastik (polimer) yang berpori halus